Namun, dengan jumlah armada tersebut, telah cukup untuk melayani rute yang direncanakan. Pemerintah Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk membantu pemeliharaan pesawat-pesawat C-130 Hercules TNI-Angkatan Udara. Demikian Atase Udara Amerika Serikat (AS) di Jakarta Kolonel Chris Stockton usai diterima Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat di Jakarta, Senin. Program pemeliharaan yang dilaksanakan pemerintah AS terhadap pesawat-pesawat Hercules TNI Angkatan Udara itu rutin dilakukan setiap enam tahun sekali, katanya, seperti dikutip juru bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Bambang Samudro. Pemeliharaan pesawat-pesawat Hercules TNI Angkatan Udara itu terutama menyangkut struktur dan kerangka atau badan pesawat. Dalam waktu dekat, satu pesawat Hercules yang akan menjalani pemeliharaan di AS adalah pesawat Hercules dengan nomor registrasi A-1323. Dalam kunjungan kehormatan kepada Kasau Imam, Kolonel Stockton didampingi Kepala ODC (Office of Defence Corporation) Kolonel Robinson. Selain di AS, pemeliharaan pesawat-pesawat Hercules TNI Angkatan Udara juga dilakukan di depo-depo pemeliharaan TNI Angkatan Udara yakni Depo Pemeliharaan 10 Pangkalan Udara Husein Sastranegara Bandung dan Depo Pemeliharaan 30 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang. Kotabumi. Lampung Utara. Maskapai Batavia Air menargetkan tingkat isian penumpang (load factor) penerbangan rute Jakarta-Jeddah-Riyadh mencapai 80%. Juru bicara Batavia Air Eddy Haryanto menuturkan penerbangan perdana rute itu akan dilakukan pada 23 Mei 2010, dengan mengincar pasar penumpang yang ingin melakukan ibadah umroh. Dia menuturkan calon penumpang sudah bisa memesan tiket dari hari ini di agen perjalanan yang menjadi mitra Batavia. "Meskipun waktu penerbangan perdana tidak jauh lagi, kami optimistis load factor bisa 80%. Pasar kami adalah penumpang yang ingin ibadah umroh. Adanya pemberitaan yang menyebutkan pemerintah Arab Saudi akan menghentikan TKI ke negara itu tidak berpengaruh banyak," katanya siang ini saat konferensi pers peluncuran rute Jakarta-Jeddah-Riyadh oleh Batavia Air. Dia menuturkan jika mengandalkan perjalanan TKI, kendati pasar cukup besar, dinilai belum menguntungkan. "Perjalanan TKI kan kebanyakan hanya sekali jalan. Kalau ibadah umroh itu pulang-pergi dalam waktu yang tidak terlalu lama," jelasnya. Eddy mengatakan pesawat yang digunakan dalam rute ke Arab Saudi itu akan menggunakan Airbus 330 yang berkapasitas 302 penumpang. Sebelumnya, pesawat itu digunakan untuk melayani sejumlah rute domestik. Adapun saat ini Batavia sudah melayani penerbangan luar negeri ke Guangzhou (China), Kuching (Malaysia), dan Singapura. Izin mendarat di bandara Arab Saudi sebelumnya sulit didapat Batavia dari otoritas penerbangan sipil Arab Saudi. Tim otoritas penerbangan sipil Arab Saudi sempat melakukan audit terhadap kesiapan Batavia melayani rute ke Jeddah dan Riyadh.
7 tahun yang lalu