BOOKING TIKET PESAWAT

pemerintah kedua negara sudah sepakat menyusun standard operation procedures

pemerintah kedua negara sudah sepakat menyusun standard operation procedures. Info sangat penting tentang pemerintah kedua negara sudah sepakat menyusun standard operation procedures. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai pemerintah kedua negara sudah sepakat menyusun standard operation procedures

Namun Malaysia masih belum siap, sebelum negeri itu menyelesaikan pembicaraan perbatasan dengan Singapura yang juga bermasalah. Untuk sementara, pemerintah kedua negara sudah sepakat menyusun standard operation procedures (SOP) untuk menghindari provokasi aparat kedua pihak di perbatasan. Namun rencana itu tidak pernah dibuktikan kedua negara sampai kini. Saat pertemuan dengan para diplomat Malaysia, Menlu Marty Natalegawa kembali menjanjikan akan mempersiapkan prosedur standar bagi aparat perbatasan agar jangan sampai ada kesalahpahaman lagi. Bila para demonstran dan pers Indonesia menanggapi persoalan ini dengan panas, di Malaysia tidak seperti itu. Kantor berita Bernama dan koran-koran negeri jiran itu masih memberitakan kejadian ini secara proporsional dan dingin. Koran Utusan Malaysia menulis bahwa insiden itu terjadi karena pihak Malaysia mendakwa nelayan yang ditangkap itu masih di perairan dalam negeri, manakala pihak berkuasa Indonesia pula mendakwa kejadian itu berlaku di perairan mereka. Digitalizer. Fashion Online. Namun karena hal ini terjadi ketika Indonesia akan menyambut ulang tahun kemerdekaannya yang ke-65, maka itu menjadi terlalu sensitif dan panas. Koran itu menilai, sejak kehilangan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, Indonesia bersikap sensitif soal batas sempadan. Koran terbesar di Malaysia itu bahkan terkesan membela Indonesia dalam kasus ini dengan menilai tindakan Kapal Marin Malaysia berlebihan. "Tindakan Polis Diraja Malaysia menangkap petugas patroli Indonesia merupakan satu tindakan provokasi yang keterlaluan. Jika bukan kerana Malaysia dan Indonesia mempunyai hubungan yang cukup akrab, tidak dapat dibayangkan apakah yang akan berlaku," tulis koran milik partai pemerintah, UMNO, itu. Moral pendudukan di mata prajurit wanita Israel. Isarel salah satu dari sedikit negara yang mewajibkan para wanita mengikuti wajib militer. Dan para prajurit wanita ini seringkali dilibatkan dalam operasi militer di daerah pendudukan seperti Palestina. Apa pendapat para prajurit wanita Israel tentang pendudukan negara Zionis ini terhadap Palestina? Setelah dihebohkan oleh sebuah foto di Facebook yang menggambarkan seorang tentara perempuan Israel membelakangi beberapa pria Palestina yang ditahan dengan mata terikat, kini dua perempuan yang pernah menjalani wajib militer di angkatan bersenjata Israel berbicara tentang pengalaman serupa. Adalah Inbar Michelzon, seorang wanita Israel yang membuka tekanan dari dalam batinnya, setelah menjalani dua tahun wajib militer di Angkatan Pertahanan Israel (Israeli Defence Force atau IDF). Satu kata yang tercoret di dinding Hebrew University of Jerusalem telah menggerakan hati Michelzon. Kata itu adalah 'occupation' (pendudukan). "Saya merasa seperti seseorang yang telah membicarakan sesuatu yang tabu. Itu benar-benar mengejutkan saya. Ada sebuah grafiti yang berbunyi, 'akhiri pendudukan', dan saya merasa, OK, sekarang saya bisa berbicara tentang apa yang saya telah saya saksikan," kata Michelzon di sebuah kafe di Tel Aviv, seperti yang dikutip The Guardian, Minggu (22/8). Michelzon menjadi satu dari beberapa mantan tentara perempuan Israel yang telah berbicara blak-blakan tentang pengalaman militer mereka, sebuah gerakan yang kemudian membuat mereka dituduh pengkhianat dan tidak loyal. Sulit dibayangkan betapa besar pengaruh dari pengakuan mereka, tetapi mereka telah memberikan gambaran alternatif dari apa yang sering digembar-gemborkan oleh IDF sebagai 'tentara yang paling bermoral di muka bumi'. Keprihatinan terhadap budaya tentara Israel mulai meningkat sejak minggu lalu setelah sebuah foto di Facebook menggambarkan seorang tentara perempuan Israel berpose membelakangi tahanan Palestina yang duduk dengan tangan terikat dan mata ditutup. Foto itu mengingatkan pada skandal Abu Ghraib di Irak.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger